Jumat, 26 Desember 2008

Hemat Air Yuuukk...!

Emmy, esuhendro@yaho.com: Setuju nih, mandi sehari sekali bila memungkinkan. Malahan saya ada usul, kalau tidak terlalu gerah, dilap saja (seperti mandi bayi pakai waslap, jadi super irit air....). Apalagi kalau musim peghujan, tidak perlu mandi setiap hari. Mandi pakai bathtub?? Hehehe..., sekarang mah sudah dianggap kuno..., karena boros air. Mandi pakai waslap?? Nantinya jadi trend pada saat sulit air....Atau seperti jaman Mesir kuno, mandi minyak tidak perlu air.Selain itu, air bekas mencuci beras, sayur, dan daging, sisa air teh & kopi, bisa didaur ulang jadi pupuk organik instant. Juga akan menghemat air. Ada 'gak ya, shampo tanpa deterjen sehingga tidak terlalu perlu banyak air bila kramas?Di Singapore, air limbah didaur ulang untk jadi air bersih keperluan sehari-hari (termasuk makan dan minum). (eld)

Agus Trsnanto (tresnanto_id@yahoo.com)Masalahnya kalau umat belum merasakan kekurangan air, akan sangat sulit untuk berhemat air. Singapore mau tidak mau dipaksa utk hemat air , wong airnya import ----> utk umat seperti ini lebih mudah diajak berhemat. Setujuuuuuuuu semua yng ditulis disini. Suatu hari nanti mungkin oksigen bisa beli (maksudnya oksigen yang benar2 oksigen), bisa dijadikan komoditi memurnikan oksigen yang sdh terkontaminasi . Siapa sangka air minum kok dijual (AQUA) dan laku keras ----> malahan akhir2 ini ,terkadang untuk beberapa merk air minum kehabisan stock. (Bp. Tirto Utomo memang brilian bisa punya ide jualan air) Ada yang pernah menemui bambu jenis tertentu yang tiap ruasnya sepanjang sekitar 1 meter dan diameter bambunya tidak bisa besar sekali?. Saya lupa julukan bambu ini apa ? Tapi bambu ini dijual dengan harga yang cukup mahal karena isinya berupa air yang "katanya" bermanfaat utk kesehatan. Untuk mendapatkan 1 botol air (botol 600 ml) diperlukan bambu dengan panjang sekitar 1 meteran sebanyak mungkin 10 bambu. dan dijual seharga 50 rb. (laku keras) (karena airnya tidak full memenuhi ruas bambunya). Setelah itu bambunya dibuang begitu saja , kebetulan aku saat itu butuh bambu sehingga tinggal ambil aja 4 batang (orangnya bilang ambil semua juga boleh pak ----> jumlahnya kali ratusan), Itu dalam 1 hari perdagangan --> kalau jualannya 7 hari selama pameran agriculture --> berapa bambu yang dibabat? , belum utk persediaan yang pesan (kalau ternyata airnya memang mujarab). Belum lagi kalau yang mau jadi juragan bambu bertambah ---> kan cepet tuh bambu habis "dibabat"Seperti ini kan juga termasuk jenis pembabat"hutan" meskipun yang dibabat bambu. Bambu tumbuh lagi berapa lama Em ? Ya kalau setelah ditebang bambunya kemudian ditanam lagi (aku pesimis mau tanam kembali, karena orangnya bilang bambu ini tumbuh liar pak di hutan) ----> selama sesuatu itu didapat dengan mudah --> utk menyadarkan agar menjaga kelestariannya bukan pekerjaan yang mudah. Perlu turba, kerja sama dengan berbagai tokoh masyarakat yg dihormati, memberikan pengarahan yang kontinyu ---> utk kepentingan anak cucunya nanti (utk mencegah longsor dll alasan yang baik dan logis).


Herman (herman@jic.or.id) :Idea mandi satu kali dalam sehari...rasanya lucu juga, ya... Persoalannya, bukan terletak pada frekwensi mandinya, tetapi jumlah air yang dipakainya. Kenapa kita tidak pakai washlap dengan supply air hanya satu ember, misalnya? Atau nampung air hujan buat mandi seperti di P Galang dulu..?? Ah saya jadi ingat Gultom Cs...Atau bahkan mandi sambil hujan - hujanan, gitu? Got funnier ideas? Terlebih untuk orang Islam, kami harus membersihkan diri (ambil air wudlu) setiap kami menunaikan shalat. Tayamum, berwudlu dengan debu halus, dibolehkan dalam keadaan emergency saja...


Lies Erning (lies_hutomo@yahoo.com): Mandi satu kali? Mungkin kalau udara dingin. Tapi di Jakarta....bauuu.....Mandi dengan shower itu hemat lho, dibanding dengan menampung air di bak yang bisa jadi sarang nyamuk aedes egipty, kemudian mandinya gejebar gejebur pake gayung. Pasang shower di kamar mandi, kemudian kita mandi dari air yang mengalir itu bisa lebih cepat bersih dan menghemat air sampai 60 persennya. Silakan mencoba.Lies Erning.


Gideon Gideon, gideon40@yahoo.com:Mandi sekali saya sih setuju kalau pas nggak ada acara keluar rumah. Nggak mandi juga nggak masalah. Tapi kalau indonesia masih berlokasi di daerah tropis, rasanya masih perlu mandi dua kali. Masalahnya air di kita juga belum tentu bersih, bahkan untuk mandi. Yang penting penggunaan air untuk mandi, cara mandinya? ada yang mandi dengan air banyak, tapi badan nggak pernah digosok dll.Wah seperti gajah, cuma siram-siram aja. kalau kita yang mengalami hidup di galang waktu awal-awal, nggak perlu sebut nama dong, ...sudah biasa mandi dengan air sedikit, kadang juga air tadah hujan di ember. Ya kan?Mencuci makanan, sayur, pakaian juga perlu dibiasakan dengan air yang sedikit tapi bersih. Tapi ini nggak pernah terpikir, kalau kita masih merasa bisa bayar air, PAM nggak pernah macet dll. Mereka yang pernah tinggal di Ausi atau negara lain, akan ditanayai, dan diwarning, kalau pemakaian air di rumah tiba-tiba melonjak. ( yaa. paling tidak ada kontrol ). Bagi saudar-saudara kita yang sering kekurangan air, sudah terbiasa, bagaimana membersihkan ...dengan air sedikit. mau coba....????


Kris Widjojo (kris.widjojo@ gmail.com): Dear Rheni, Tks, saya uda baca ide dan komentar2 yang membangun ttg penghematan air sehari hari melalui cara mandi sekali sehari. Bbrp temen sdh menuliskan, utk mandi 1x di jkt, tdk mudah, krn berbagai alas an pribadi, dari bau sampe kesehatan, tetapi ada yang mengusulkan mandi dg shower lebih effective sampe2 hemat 60 % di banding mandi dg gayung dan bak mandi. Mandi minyak di jaman dahulu, serta mandi secukup nya pada saat musim penghujan. Air sangat mahal dan langka di Negara tertentu sehingga penduduk di biasakan hemat air, air apapun. Air bamboo yang langka. Kalau udara dingin tentu lebih sedikit mandinya sebut yang lain.Negara 4 musim, tentu berbeda, perilaku dan kebiasaan, termasuk bgm menghemat air. Mungkin juga sebagai komplimen, disamping kita berperilaku hemat air, perlu di pikirkan kan juga sbb: Air yang di buang atau wast ini lari kemana ? terserap oleh perut bumi lagi ? lalu dip roses menjadi sumber air tanah lagi ? sehingga bisa disedot lagi ? Kaidah Fisika, mungkin yang jago fisika environment bisa membantu meng-ilustrasikan nya Apakah perlu tampungan dg rembesen/resapan air dari tiap household/rumah tangga, dari ijuk+bamboo+kisi2 lain di depan rumah ( setiap rumah ) ? Pemerintah Kota membuat suatu reservoir raksasa dan resapan juga di daerah tertentu ? Kebiasaan penduduk utk hemat air dlm apa pun, dan mencoba menampung air hujan dlm tampungan di setiap rmh tangga ? Apakah sungai2 yang mengalirkan air ke mana mana akirnya ke laut juga bisa menjadi suatu cycle yang tertutup ? artinya air menguap dari lautan menjadi awan, terus awan menebal , menjadi titik2 hujan ke bumi, terus di bumi selain membasahin bumi termasuk bikin potensi banjir ( selain got2 dan saluran air mampat krn sampah dari kebiasaan krg terpuji), terus kembali sebagian ke sungai , akirnya ke lautan lagi ? tentu ada loses diprosesnya. Terus, Dam dam, waduk2, utk pengairan, perikanan darat, pariwisata, bisa di tingkatkan, termasuk sebagai pembangkit listrik. Apakah ada kaitan nya dg penamaman banyak pohon dan tanaman. Bayangkan kalau setiap individu menanam pohon, atau setiap rumah tangga menanam tanaman rmh, tentu akan membantu menurunkan suhu ambient yang makin meningkat ( global warming). Pelarangan pemakainan bahan kimia penipis lapisan atmosphere kita ? spt cfc dll ? pembakaran sampah yang tdk terencana, kebakaran hutan yg uncontrollable, serta jalan pintas utk land/forrest clearing post cutting field dari pohon2nya. Tapi saya setuju dg ide Rheni, intinya di mulai dari diri kita masing2 dulu, kalau makin banyak , akan makin bermanfaat dan dampak positive nya besar.Dari segala segi , boleh di pikirkan bgm kita semua menghemat air. Pendidik dasar ke anak2, agar menghemat air dan menghargai air juga ada. Berita baru, tentang penutupan sumur jetpump artesis utk mencuci bahan jeans, juga mulai terdengar oleh otoritas pemda/pemkot. Semoga tercapai cita2 kita hemat air (Brgds,OL).


Djoenaedy, (Djoenaedy.Dharmatjipto@bogasariflour.com):Dear Rheni, semuanya TUHAN memberikan kepada kita semuanya BAIK. tapi yang perlu di ingat bahwa laut masih terisi dengan air . bagaimana kita bisa meng hijau kan lahan yang ada sehingga kembali lagi menjadi BAIK? Dan menjadi TAAT dan IKhlas itulah yang menjadi pokok dalam hidup ini. tq


Dionysia Kartika (dionsr2002@gmail.com):Wah kayaknya untuk iklim tropis di Indonesia mandi satu kali sehari saya kurang setuju. Tapi kalau mandi pakai shower lalu limbahnya ditampung untuk siram bunga dll sich setuju.
Diposkan oleh Emmy Liana Dewi di 04:33 0 komentar

Tidak ada komentar: